Botryococcus braunii merupakan salah satu mikroalga yang tersebar luas di perairan seperti kolam atau danau dan dimanfaatkan sebagai pakan budidaya dan minyaknya sebagai bahan biodiesel. Penggunaan media Walne sebagai media tumbuh Botryococcus braunii memiliki harga yang relatif mahal, oleh karena itu salah satu bahan alami sebagai nutrien yang bisa digunakan dalam pengkulturannya yaitu ekstrak daun lamtoro. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun lamtoro 0,2 %, 0,4 % dan 0,6 % terhadap kandungan karotenoid, klorofil dan laju pertumbuhan Botryococcus braunii serta dan menentukan pemberian ekstrak yang optimal ekstrak daun lamtoro sebagai media tumbuh. Pada penelitian ini Botryococcus braunii dibagi menjadi 3 perlakuan dengan penambahan ekstrak 0,2 % 0,4 %, dan 0,6 % serta perlakuan kontrol (Walne) sebagai media kultur, lalu di isolasi dan diamati selama 1-2 bulan kemudian dilakukan uji laju pertumbuhan, klorofil dan karotenoid. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak daun lamtoro yang berbeda-beda pada media kultur berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan dengan penambahan kepadatan sel pada penambahan ekstrak 0,2 % sebanyak 489,4x104 sel/ml dan laju pertumbuhan 0,513±0,253, sedangkan klorofil (a), (b), total dan karotenoid menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata (P>0,05).