Prevalensi penyakit jantung di Indonesia meningkat dari 0,5% menjadi 1,5% atau 15 dari 1000 orang pada tahun 2018 disertai dengan peningkatan prevalensi PJK pada kelompok usia 34 - 54 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa plak aterosklerotik akan ruptur dan menyebabkan seseorang terkena PJK setelah 20 tahun menyebabkan stenosis lebih dari 70% pada arteri koroner. Oleh karena itu, perlu dilakukan promosi kesehatan menggunakan media edukasi yang efektif, salah satunya permainan kartu kuartet mengenai PJK pada kelompok remaja awal (12 – 15 tahun). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah permainan kartu kuartet KERIPIK dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMP mengenai faktor risiko penyakit jantung koroner. Penelitian dilakukan secara quasi eksperimental dengan desain one group Pre TestPost Test. Sampel terpilih sebanyak 63 siswa SMP kelas 8 yang terpilih melalui teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan siswa SMP mengenai faktor risiko PJK mengalami peningkatan secara signifikan setelah terpapar permainan kartu kuartet KERIPIK (p=0,000). Peningkatan terjadi pada aspek pengetahuan mengenai faktor risiko PJK yang tidak dapat dimodifikasi, faktor risiko PJK yang dapat dimodiifikasi, dan pencegahan PJK. Penurunan terjadi pada aspek pengetahuanpengetahuan mengenai gejala PJK dan pertanyaan mengenai makanan berlemak tinggi sebagai faktor risiko PJK. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah permainan kartu kuartet KERIPIK dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMP mengenai faktor risiko PJK