Latar Belakang: World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa asfiksia neonatus merupakan urutan pertama penyebab kematian neonatus di negara berkembang. Jenis persalinan yang dilakukan secara teori juga mempengaruhi kejadian tersebut, dimana persalinan melalui operasi Sectio Cesarea (SC) memiliki lebih risiko tinggi dibandingkan pervaginam. Selain itu faktor lain yang juga dapat berpengaruh usia kehamilan pada ibu, dalam hal ini usia kehamilan < 37 minggu ataupun ≥ 37 minggu.
Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan usia kehamilan ibu terhadap Skor Apgar bayi yang lahir pada operasi SC elektif dan operasi SC emergensi di RSUD AW. Sjahranie Samarinda.
Metode penelitian: Merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan metode deskriptifanalitik melalui pendekatan desain Cross Sectional yang dilaksanakan dari September-November 2020 di Instalasi Rekam Medis RSUD. AW. Sjaharanie Samarinda. Berdasarkan perhitungan rumus Modifikasi Rumus Lameshow diperoleh hasil besar sampel adalah 61 sampel bayi yang lahir secara operasi SC yang nantinya hasil penelitian ini akan dianalisa menggunakan Uji Fisher’s Exact dengan tujuan untuk melihat korelasi antara variable yang diukur.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok SC elektif, pada menit 1 didapatkan hasil nilai p adalah 0,914 (p-value > 0,05). Kemudian pada menit 5 didapatkan hasil nilai p 0,957 (p-value > 0,05) maka pada kedua rentan waktu ini, H0 diterima dan H1 ditolak. Sedangkan pada kelompok SC emergensi, pada menit 1 diperoleh hasil nilai p adalah 0,000 (p-value < 0,05) maka dalam hal ini H0 ditolak dan H1 diterima. Kemudian pada menit ke 5 didapatkan Skor Apgar menunjukkan hasil keseluruhan > 7 pada semua usai kehamilan sehingga nilainya konstan dan tidak dapat dianalisa. Kesimpulan: Ada hubungan yang sifnifikan antara usia kehamilan ibu terhadap skor apgar bayi di menit 1 yang lahir pada operasi SC Emergensi di RSUD AW. Sjahranie Samarinda.