Samarinda merupakan salah satu Kota yang berada di Kalimantan Timur, di Samarinda sendiri memiliki banyak gedung-gedung perkantoran yang menggunakan alat pendingin AC. Salah satu gedung perkantoran yang berada di Samarinda yaitu UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Samarinda. Suhu dan Kelembapan ruangan sangat berpengaruh pada tingkat produktifitas pekerja, akan tetapi belum banyak orang yang paham dengan adanya sick building syndrome (SBS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pegawai terhadap keluhan SBS berdasarkan umur dan lama kerja serta untuk mengetahui gambaran suhu dan kelembapan ruangan di UPTD BPSMB. Jenis penelitian yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan pendekatan deskritif. Sampel pada penelitian ini adalah pegawai UPTD BPSMB Samarinda dengan jumlah sampel 20 orang dengan teknik pengambilan sampel ditentukan melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan gejala yang paling banyak dialami yaitu kulit kering (50%), mengantuk (40%), bibir kering dan mudah lelah (20%), iritasi mata, sakit kepala, dan sulit berkonsentrasi (15%). Dari hasil tabulasi silang yang dilakukan didapatkan hasil tidak adanya hubungan suhu terhadap SBS, usia terhadap SBS, dan lama kerja terhadap SBS, akan tetapi terdapatnya hubungan kelembapan terhadap SBS. Disarankan kepada pihak UPTD BPSMB untuk melakukan pemantauan ruangan minimal 1 kali dalam sebulan untuk melihat kondisi suhu dan kelembapan ruangan sehingga karyawan dapat yaman dalam bekerja dan dapat meningkatkan produktivitas karyawan.