Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas dalam dunia kesehatan secara global. Kejadian hipertensi merupakan masalah yang cukup besar di Indonesia dengan persentase sebesar 34,1% dimana provinsi Kalimatan Timur menjadi salah satu provinsi yang memiliki kasus hipertensi tertinggi ketiga sebesar 39,3%, dan Balikpapan merupakan salah satu kota yang memiliki kasus hipertensi terbanyak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan tingkat stres terhadap kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gunung Bahagia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control, penentuan sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara langsung dengan jumlah sampel sebanyak 105 responden dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:2. Data dianalisis menggunakan uji-spearman rank.
Berdasarkan uji statistik ditemukan hasil terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi dengan nilai p value = 0,000 OR = 11,556 dan tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi dengan nilai p value = 0,073. Dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan aktivitas yang rendah berisiko 11,556 kali mengalami hipertensi.
Hasil penelitian ini disarankan bagi penderita hipertensi maupun bukan penderita hipertensi untuk melakukan aktivitas fisik, mengontrol stres, dan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya hipertensi dan komplikasinya.