Saydati Hastuti. 2023. Studi Tentang Collaborative Governance Antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda dengan Penyandang Disabilitas Dalam Jasa Pengantaran Dokumen Kependudukan di Kota Samarinda, dibawah bimbingan bapak Dr. Cathas Teguh Prakoso, M.Si. Kolaborasi antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda dengan Penyandang Disabilitas Kota Samarinda merupakan hal yang menjadi suatu inovasi baru untuk Disdukcapil memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat Kota Samarinda dengan menciptakan pengantaran dokumen kependudukan yang pelayanan nya selesai dalam satu hari dan langsung diantarkan sampai kerumah. Berdasarkan observasi dan wawancara awal memberikan gambaran bahwasannya ada permasalahan yang terjadi dalam kolaborasi yang terjalin yaitu beberapa hambatan dalam pelaksanaan kolaborasi seperti kurang nya kepercayaan masyarakat terhadap jasa pengantaran sehingga di anggap sebagai penipuan, kurangnya admin dari jasa pengantaran sehingga ketika admin tidak masuk kerja maka tugas dan jasa pengantaran terhambat hal inilah yang membuat peneliti tertarik meneliti Studi Tentang Collaborative Governance Antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda dengan Penyandang Disabilitas Dalam Jasa Pengantaran Dokumen Kependudukan di Kota Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deksriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan berupa pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kolaborasi yang terlaksana didasari karena kondisi awal dari Disdukcapil Kota Samarinda yang minim akan sumber daya manusia, kemudian kolaborasi yang berjalan hanya mengacu pada perjanjian kerjasama belum adanya SOP pelaksanaan kolaborasi.Dalam proses kerjasama Dialog tatap muka yang terbangun sudah ada namun belum maksimal, rasa saling percaya sudah terbangun, komitmen terhadap proses sudah ada, pemahaman bersama masih kurang serta hasil antara yang belu jelas yang menyebabkan kolaborasi yang terlaksana sebatas menjalankan tugas dan fungsi masing-masing pihak saja. Selanjutnya faktor pendukung yaitu dengan peningkatan taraf hidup dari perkumpulan penyandang disabilitas dan faktor penghambatnya belum adanya SOP pelaksanaan kolaborasi.
Kata Kunci: Collaborative Governance, Jasa pengantaran, Penyandang Disabilitas, pelaksanaan pengantaran