Sampah adalah buangan berupa padatan dan merupakan polutan umum yang dapat menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai jenis penyakit, menurunkan sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air dan berbagai akibat negatif lainnya. Desa Buana Jaya terletak di kecamatan Tenggarong Seberang, kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas 37 km2 dan jumlah penduduk 4.441 jiwa. Penanganan masalah sampah di Desa Buana Jaya masih banyak mengalami kendala. Kendala yang dimaksud adalah keterbatasan dalam penyediaan tempat pewadahan sampah, keterbatasan dalam penyediaan Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) dan keterbatasan dalam penyediaan sarana pengangkutan sampah. Selain itu adanya potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang berasal dari pengomposan limbah pertanian dan pasar, serta dengan adanya investasi dan retribusi pada sistem pengangkutan sampah akan meningkatkan pendapatan desa yang nanti akan dikelola oleh badan usaha milik desa (Bumdes) Desa Buana Jaya. Pada penelitian ini, pengambilan contoh sampah mengacu SNI 19-3964-1994 dengan objek penelitian berupa sampah domestik dari rumah permanen dan semi permanen. Sampah yang telah dikumpulkan kemudian akan dipilah menjadi sampah organik, non organik, sampah B3, dan juga sampah residu, kemudian dilakukan penimbangan dan juga pengukuran volume menggunakan kotak volume. Pada penelitian ini didapat kesimpulan pengangkutan sampah di kecamatan Desa Bhuana Jaya direncanakan menggunakan 2 unit motor gerobak yang masing-masing rutenya berjarak 26.515,4 km untuk unit ke-1 dan 26.236,9 km untuk unit ke-2. Kedua unit tersebut memiliki jumlah ritasi sebesar 3 dan memiliki jarak total sebesar 158,3 km dengan estimasi biaya investasi sarana angkut sebesar Rp. 78.600.000, dan total biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp. 116.025.215,20. Total pengeluaran untuk 10 tahun yaitu Rp. 1.238.852.152,00 dan aliran kas sebesar Rp. 194.954.784,00. NPV mendapatkan nilai Rp. 188.362.110,92.