ABSTRAK
Rina Wahyuny. Potensi Pengembalian Unsur Hara Melalui Jatuhan Serasah
Tegakan Acacia mangium Willd dan Peronema canescens Jack Di Kawasan
Hutan Pendidikan Bukit Soeharto (Di Bawah Bimbingan Daddy Ruhiyat dan
Ibrahim).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari satu bagian dari rantai peredaran
hara dalam tegakan hutan, khususnya berupa unsur hara yang dikembalikan oleh
tegakan tersebut ke lantai hutan melalui jatuhan serasahnya (litterfall). Tegakan
yang dijadikan objek penelitian adalah tegakan Akasia umur 14 tahun dan tegakan
Sungkai umur 10 tahun
Tujuan penelitian didekati dengan cara mengukur jumlah serasah serta
unsur-unsur hara (N, P, K, Ca, Mg) yang dikandungnya, yang diproduksi oleh
masing-masing tegakan selama 4 bulan.
Pengukuran jumlah serasah dilaksanakan dengan pemasangan perangkap
serasah (litter-trap) di lapangan, dilanjutkan dengan pengujian berat kering dan
analisis kandungan unsur hara masing-masing komponen serasah di laboratorium.
Unsur hara yang diteliti dibatasi hanya pada unsur hara makro yakni Nitrogen,
Fosfor, Kalium, Kalsium dan Magnesium. Pengukuran serasah dilakukan setiap
2 minggu selama 4 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan: Jumlah serasah yang diproduksi tegakan
Akasia (10,97 ton/ha/th) lebih banyak daripada yang dihasilkan tegakan Sungkai
(6,12 ton/ha/thn). Dekomposisi serasah tegakan Sungkai berjalan lebih cepat
daripada dekomposisi serasah Akasia. Konsentrasi hara serasah tegakan Sungkai
(K 0,08-0,12%; Ca 0,11-0,33%; Mg 0,05-0,08%) umumnya lebih tinggi daripada
yang dimiliki serasah tegakan Akasia (K 0,05-0,11%; Ca 0,11-0,26%;
Mg 0,03-0,07%), kecuali untuk unsur N (Sungkai 0,13-0,78%; Akasia
0,55-1,57%) dan P (Sungkai 0,002-0,008%; Akasia 0,004-0,008%). Dengan
berlangsungnya proses dekomposisi, konsentrasi hara serasah yang ada di lantai
hutan masing-masing tegakan untuk komponen non kayu cenderung lebih rendah
daripada yang dimiliki serasah yang ditangkap oleh perangkap serasah, sebaliknya
untuk komponen berkayu cenderung lebih tinggi daripada yang dimiliki serasah