Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang terjadi akibat kerusakan struktur dan/atau fungsi jantung. Pada penderita gagal jantung, jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan sirkulasi sistemik, sedangkan kebutuhan darah yang adekuat dibutuhkan hati untuk melakukan berbagai fungsi organ. Aktivitas metabolik yang tinggi dan kebutuhan vaskular kompleks menyebabkan hati sangat rentan jika terjadi gangguan sirkulasi. Eksplorasi dampak dari gagal jantung terhadap fungsi hati menjadi penting guna mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan prognosis pasien gagal jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri (Left Ventricular Ejection Fraction [LVEF]) dengan kadar SGPT pada penderita gagal jantung. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study menggunakan 85 data rekam medis pasien gagal jantung dewasa yang dirawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode Januari 2020 sampai Desember 2021. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square, nilai signifikan jika p < 0,05. Hasil menunjukkan bahwa kelompok usia penderita gagal jantung terbanyak adalah 51 - 60 tahun (31,7%) dengan rata-rata usia = 58,78 tahun, laki-laki = 55 dan perempuan = 30. Penderita gagal jantung dengan penurunan nilai LVEF = 45 orang (52,9%) dan nilai LVEF normal = 40 orang (47,1%), kadar SGPT meningkat = 18 orang (21,2%) dan kadar SGPT normal = 67 orang (78,8%). Hubungan nilai LVEF dengan kadar SGPT menunjukkan p = 0,778 (p > 0,05). Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara nilai LVEF dengan kadar SGPT pada penderita gagal jantung.