Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan FITOIMUN® yang dibuat dari ekstrak terung asam (Solanum ferox) dan temu kunci (Boesenbergia pandurata) yang dicampur dalam pakan pellet terhadap tingkat kelangsungan hidup, penambahan bobot, laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan udang windu (P. monodon). Penelitian ini menggunakan Uji t-test dengan 2 perlakuan 4 ulangan. Konsentrasi FITOIMUN® pada perlakuan ini yaitu 0 mL/kg (P0) dan 24 mL/kg (P1). Udang windu (P. monodon) yang digunakan PL 42 berukuran 0,10±0,30 g berasal dari UPTD Balai Benih Sentral Air Payau dan Air Laut Manggar. Pemberian pakan penambahan ekstrak sebanyak 3 kali sehari yaitu pada jam 08.00, 13.00 dan 17.00 WITA dengan dosis 5% dari bobot udang. Udang dipelihara dalam tambak silvofishery empang parit dan pemeliharaan dalam tambak menggunakan keramba ukuran 4x2x1,1 m dengan 8 petakan waring sebagai sekatan, pemeliharaan selama 4 minggu serta pengamatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup dilakukan setiap minggu. Hasil penelitian menunjukkan kelangsungan hidup pada P0 (68%) dan P1 (70%). Hasil penambahan bobot nilai rata-rata pada P0 (0,38 g) dan P1 (0,48 g), laju pertumbuhan harian nilai rata-rata pada P0 (4,07%) dan P1 (5,91%) dan rasio konversi pakan sebesar pada P0 (1,78) dan P1 (1,73). Kualitas air pada penelitian ini rata-rata suhu 28,90oC; Salinitas 19,2 ppt; pH 7,33; DO 4,31 ppm. Kesimpulan pemberian FITOIMUN® 24 mL/kg pakan udang windu (P. monodon) walaupun menunjukkan nilai yang lebih tinggi pada tingkat kelangsungan hidup, penambahan bobot, laju pertumbuhan harian, dan nilai yang lebih baik pada rasio konversi pakan namun tidak berbeda nyata (P>0,05).