Hariani. Pengaruh Variasi Lama Penyangraian Bubuk Tiwai (Eleutherine palmifolia) Terhadap Aktivitas Antioksidan, Nilai Sensori, Respon Glukosa Darah dan Detak Jantung pada Manusia. Fakultas Pertanian. Universitas Mulawarman. 2023 (Dibawah bimbingan Bernatal Saragih dan Miftakhur Rohmah).
Bawang tiwai (Eleutherine palmifolia) merupakan salah satu tanaman khas Kalimantan yang sejak dahuhu dimanfaatkan masyarakat lokal untuk mengobati berbagai macam penyakit diantaranya diabetes mellitus. Bawang tiwai memiliki kandungan antioksidan yang mempunyai khasiat sebagai antidiabetes. Bawang tiwai bisa dikonsumsi dalam bentuk segar atau dalam bentuk simplisia dan bubuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi lama penyangraian bubuk tiwai terhadap aktivitas antioksidan, nilai sensoris, respon glukosa darah dan detak jantung.
Metode penelitian yang digunakan adalah Racangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Anova). Data yang menunjukkan perbedaan nyata, dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Data respon glukosa darah diolah menggunakan uji T. Parameter yang akan diuji adalah aktivitas antioksidan, nilai sensoris, respon glukosa darah dan detak jantung.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai hedonik warna, aroma dan rasa pada perlakuan tiwai sangrai tiwai sangrai 9 menit, 12 menit dan 15 menit memiliki tingkat penerimaan yang cukup diterima oleh panelis. Aktivitas antioksidan terbaik terdapat pada perlakuan tiwai sangrai 9 menit,12 menit dan 15 menit dengan nilai IC50 berturut-turut 33,65 ppm, 26,37 ppm dan 17,85 ppm. Minuman tiwai sangrai menurunkan glukosa darah dan tidak memicu kenaikan jumlah frekuensi detak jantung.