Rinjani Sadid. Ujicoba Beberapa Tehnik Perindukan Dengan Metode Penghubung Dan Pemikatan. (Dibimbing oleh Harmonis dan Syafrizal).
Pada saat ini permintaan produk yang berasal dari lebah madu sangat diminati dimasyarakat baik dibidang kesehatan maupun dibidang kosmetik. Oleh karena itu prospek pengembangan lebah sangat menjanjikan terutama permintaan pasar akan produk madu dan propolis yang terus meningkat. Untuk pengembangan lebah madu dalam menjawab kebutuhan pasar, upaya budidaya menjadi solusi mengingat ketersediaan koloni di alam bebas yang terus mengalami penurunan dan terdesak keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode dan jenis bahan kotak sarang untuk perindukan baru, mengetahui kecepatan pembentukan sarang masing-masing jenis lebah kelulut dan media yang digunakan, mengetahui hubungan kondisi klimatis dengan pembentukan sarang. Penelitian ini di laksanakan di 3 lokasi di mana satu lokasi berada di Gedung Paska Sarjana Fahutan Unmul yang sekarang menjadi Fakultas Ilmu Budaya dan 2 Lokasi berada di Hutan Pendidikan Fahutan Unmul yang berada di Lamin Pemkot dan Kandang Satwa. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa metode pengumpanan yang paling efektif untuk perindukan baru adalah dengan menggunakan kotak yang terbuat dari kayu, sementara metode penghubung yang paling efektif menggunakan botol plastik. Kemudian metode penghubung terlihat lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan pengumpanan. Kecepatan pembentukan sarang Tetragonula fuscobalteata berada pada rentang 6 – 69 gr/bulan dengan kecepatan tertinggi dengan menggunakan media kayu. Kecepatan pembentukan sarang Lepidotrigona terminata 48 gr/bulan pada media kayu. Tetragonula melanocephala sebesar 15 gr/bulan pada media plastik, dan Tetragonula testaceitarsis sebesar 24 gr/bulan pada media plastik. Pengujian hubungan iklim mikro dengan pembentukan sarang lebah kelulut belum dapat dibuktikan korelasinya pada penelitian ini, yang kemungkinan disebabkan oleh rentang variasi sampel yang sempit.