Bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, bahasa pertama atau bahasa ibu mereka biasanya adalah bahasa daerah, misalnya seperti bahasa dayak Bahau. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara yang memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia dan merupakan bahasa wajib digunakan dalam situasi formal, misalnya ketika di sekolah. Penelitian ini difokuskan pada wujud campur kode, fungsi campur kode dan faktor penyebab campur kode, bahasa dayak bahau ke dalam bahasa Indonesia yang terjadi di sekolah SMP Matandau Murip Kampung Lutan Kabupaten Mahakam Ulu. Jenis penelitian ini digunakan kualitatif dengan pemaparan hasil secara deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan teknik obsevasi (pengamatan), dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan metode agih dan metode padan. Data pada penelitian ini adalah tuturan yang digunakan di sekolah SMP Matandau Murip Kampung Lutan kabupaten Mahakam ulu. Yakni bahasa indonesia dan bahasa dayak Bahau. Sumber data penelitian adalah peristiwa tutur yang terjadi pada warga sekolah. Setelah data dianalisis, ditemukan hasil penelitian dari campur kode Bahasa Dayak Bahau Ke Dalam Bahasa Indonesia di Sekolah SMP Matandau Murip Kampung Lutan Kabupaten Mahakam Ulu, sebagai berikut. Pertama, bentuk campur kode bahasa dayak Bahau ke dalam bahasa Indonesia dalam peristiwa tutur ditemukan 55 data. Campur kode bentuk kata sebanyak 25 data. Frasa sebanyak 8 data. Kedua, peneliti menemukan fungsi campur kode bahasa dayak bahau ke dalam bahasa Indonesia. Dan yang ke tiga, peneliti menemukan faktor penyebab terjadinya campur kode adalah faktor kebahasaan (linguitic Type) dan faktor non kebahasaan (Attitudinal typel).