Penelitian secara administrasi terletak di dua Kelurahan yaitu Kelurahan Sempaja dan Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berupa pemetaan geologi dan analisa penginderaan jauh yang bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, karakteristik morfometri, tingkat morfotektonik, dan mengetahui tingkat kerentanan gerakan tanah pada lokasi penelitian. Metode yang digunakan berupa pemetaan geologi dan pengindraan jauh, penginderaan jauh yang digunakan untuk menganalisis pola kelurusan. Kelurusan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai pola - pola struktur geologi. kemudian dengan metoda Fault Fracture Density (FFD) dapat ditentukan persebaran kerapatan strukturnya, dengan dikorelasikan nilai kerapatan struktur geologi dan nilai kemiringan lereng maka didapat nilai yang menunjukan kerentanan lahan daerah penelitian. Selain itu dilakukan pengkajian tektonik aktif guna mengetahui keaktifan dari tektonik pembentuk lahan melalui analisa morfotektonik. Diantaranya terdapat analisa pembandingan tinggi dan lebar lembah (Vf), rasio cabang sungai (Rb), sinusitas muka gunung (Smf), dan kerapatan pengaliran (Dd). Hasil penelitian kondisi geologi pada daerah penelitian, yaitu terdapat dua satuan batuan berupa satuan batupasir Lempake dan satuan batupasir Sempaja, dan terdapat endapatan aluvial. Geomorfologi daerah penelitian dalam satuan geomorfik terdiri dari satuan bentuk asal denudasional dan fluvial, kemudian untuk pola pengaliran sungai daerah penelitian terdapat pola subdendritik dan untuk stadia daerah penelitian merupakan stadia dewasa dengan struktur yang berkembang di daerah penelitian berupa kedudukan batuan, sesar normal, dan terdapat kekar di beberapa lokasi penelitian. Untuk hasil perhitungan morfometri dan morfotektonik DAS menunjukan bahwa daerah penelitian mempunyai tektonik yang tidak aktif, dengan nilai kerapatan struktur dan kemiringan lereng yang tinggi yang menyebabkan daerah tersebut semakin rentan tererosi dimana menunujukan bahwa dibeberapa lokasi daerah penelitian mempunyai kerentanan lahan yang tinggi.