Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik guna terhindar dari pelecehan seksual. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Adaptasi oleh John W, Bennett. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Teknik observasi, wawancara dan dokementasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis adaptasi yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, (1) Perilaku Adaptasi berupa berpakaian sopan, berperilaku santun di tempat umum, menjaga tutur kata, pintar memilih teman, tahu batasan dengan lawan jenis, mengedukasi diri dengan menambah wawasan tentang pelecehan seksual, (2) Strategi Adaptasi berupa menegur si pelaku pelecehan seksual, bercerita ke teman, menjaga kerahasian informasi pribadi, tidak menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, tidak mudah menerima ajakan dari orang tidak dikenal, serta tidak mudah menerima godaan dari orang lain, dan (3) Proses Adaptasi berupa membuat grup atau kelompok untuk mensosialisasikan tentang pelecehan seksual, mengikuti media sosial yang membahas tentang pelecehan seksual dan perjuangan perempuan, belajar untuk berani membela diri, terbuka ke teman, saling berdiskusi bersama teman, dan fokus ketika bepergian. Rekomendasi pada permasalahan ini ditunjukkan kepada (1) Untuk mahasiswa agar menambah wawasan tentang pelecehan seksual dan strategi adaptasi guna terhindar dari pelecehan seksual. Agar lebih fokus dan berani ketika suatu saat terjadi. Dan berani melapor ke pihak yang mahasiswa percaya. Serta belajar untuk terbuka agar bisa berdiskusi dengan teman supaya tidak ada kejadian terulang kembali, (2) Untuk Universitas Mulawarman terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik agar mempunyai aturan yang bersifat preventif seperti himbauan tertulis bentuk-bentuk pelecehan seksual dan bentuk peringatan, adanya sosialisasi ataupun seminar, serta meningkatkan ruang bebas kekerasan seksual di kampus, (3) Untuk Komnas Perempuan atau lembaga pemantauan dan penanganan kekerasan seksual agar secara berkala mengadakan sosialisasi tentang pelecehan seksual di setiap lembaga pendidikan.