Kalimantan Timur memiliki banyak sumber daya alam satu diantaranya yaitu batubara. Dengan adanya potensi sumber energi ini, sehingga wilayah Kalimantan Timur terdapat cukup besar industri pertambangan batubara. Untuk keperluan itu dibutuhkan batubara yang mempunyai kualitas yang baik. Kualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh kandungan moisture, ash, volatile matter, dan fixed carbon yang dapat menurunkan kualitas pada batubara.
Pada daerah penelitian masuk bagian dari cekungan kutai, dimana cekungan kutai memiliki sebaran batubara yang menarik untuk di teliti kualitas dan peringkatnya. Pada penelitian ini pengambilan sampel batubara dilakukan pada seam x dengan 3 titik yang berbeda. Pengujian kualitas batubara menggunakan analisis proksimat. Kemudian Penentuan peringkat batubara menggunakan klasifikasi ASTM dengan melihat nilai volatile matter, fixed carbon, dan caloric value. Apabila kandungan fixed carbon lebih rendah dari 69% dan kandungan volatile matter lebih besar dari 31%, maka penentuan peringkat batubara dapat ditentukan dengan melihat kandungan caloric value.
Pada daerah penelitian terbagi atas tiga satuan batuan bentuk asal yaitu, bentuk asal struktural dengan bentuk lahan perbukitan homoklin, bentuk asal denudasional dengan bentuk lahan perbukitan terkikis, dan bentul asal fluvial dengan bentuk lahan dataran alluvial. Pola pengaliran yaitu sub-dendritik. Satuan batuan pada daerah penelitian dari tua ke muda yaitu satuan batulempung harapan baru, satuan batupasir simpang pasir, dan endapan pasir, serta terdapat struktur sesar dan kekar. Kemudian kualitas batubara seam x dari ketiga sampel tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan peringkat batubara masuk dalam peringkat batubara rendah (low rank coal) dengan jenis batubara subbituminous b.