Yahya, M. H. (2022). Eksplorasi Etnomatematika melalui Kerajinan ManikManik Suku Dayak Kenyah. 116. Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Mulawarman. Pembimbing: (I) Dr. H. Haeruddin, M.Si dan (II) Achmad Muhtadin, S.Pd, M.Pd
Nilai-nilai budaya sangat penting untuk ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat, karena merupakan dasar dari karakter suatu bangsa, salah satunya melalui pendidikan. Seperti halnya pembelajaran matematika, banyak siswa yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit karena mereka melihatnya sebagai sistem yang erat yaitu mengutamakan standar ketelitian, kecepatan, dan daya ingat. Begitu banyak metode pembelajaran yang membuat siswa jenuh, maka diperlukan model lain untuk mengatasi kejenuhan dalam proses pembelajaran yaitu salah satunya pada budaya dikaitkan dengan pembelajaran matematika yaitu dikenal dengan istilah etnomatematika. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pada kerajinan manikmanik suku Dayak Kenyah melalui motif-motif yang ditemukan dan dikaitkan pada materi transformasi geometri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kerajinan manik-manik dan objek penelitian ini adalah konsep transformasi geometri yang ada pada motif kerajinan manik-manik yang dibuat. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari observasi langsung, hasil wawancara dengan subjek penelitian dan hasil dokumentasi.
Hasil penelitian ini ditemukan sepuluh kerajinan manik-manik yang diteliti memiliki keterkaitan tehadap lima motif digunakan yaitu motif pakis, motif asoq, motif bang bekat, motif pun, dan motif silung kelunan yang menjadi contoh dari penerapan konsep transformasi geometri terdiri dari translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi pada motif yang ditemukan. Adapun pada motif pakis terdapat konsep translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi. pada motif asoq terdapat konsep refleksi dan rotasi, namun tidak ditemukan konsep tranlasi dan dilatasi. Pada motif bang bekat terdapat konsep refleksi dan rotasi, namun tidak ditemukan konsep tranlasi dan dilatasi. Pada motif pun terdapat konsep refleksi, namun tidak ditemukan konsep translasi, rotasi, dan dilatasi. Pada motif silung kelunan terdapat konsep refleksi, namun tidak ditemukan konsep translasi, rotasi, dan dilatasi.