Mandai merupakan makanan lokal khas Kalimantan Timur, yang memiliki nilai gizi yang baik. Mandai dapat dijadikan bahan dalam pembuatan sosis ikan patin sehingga menghasilkan makanan yang padat akan kandungan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Uji Daya Terima dan Nilai Gizi Sosis Ikan Patin (Pangasius Sp) dengan Penambahan Mandai (Arthocarphus Champeden) Sebagai Alternatif PMT-P pada Balita KEP. Metode penelitian menggunakan eksperimen murni dengan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan, formulasi mandai M= 0%, M1= 10%, M2= 30% dan M3= 50%. Uji statistik menggunakan Kruskal Wallis, apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Dunn. Daya terima menggunakan uji hedonik dengan panelis anak usia 3-5 tahun sebanyak 25 Balita dan sosis terpilih dilakukan Uji proksimat dan analisis Nutrisurvey. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0.05) antara formulasi sosis pada parameter warna dan aroma, namun memimiliki perbedaan signifikan (p < 0,05) pada parameter rasa dan tekstur. Sosis terpilih yaitu sosis M (0%) dan sosis terpilih kedua M2 (30%) dengan kandungan gizi per 100 gram yaitu kadar air 57,83 g dan 59,63 g, kadar abu 2,13 g dan 2,25 g, kadar lemak 6,28 g dan 4,73 g, kadar protein 1,13 g dan
2,59 g, kadar karbohidrat 32,61 g dan 32,67 g, serta energi total 191,59 kkal
dan 176,28 kkal. Sosis ikan patin dengan penambahan mandai berpotensi sebagai PMT-P karena mengandung padat nutrisi juga dapat diterima dengan baik oleh panelis balita namun penambahan konsentrasi mandai yang tinggi mempengaruhi tingkat kesukaan yang semakin menurun terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur pada sosis.

Kata kunci: Balita KEP, Mandai, PMT-P, Sosis ikan patin
Kepustakaan : 72 (2002- 2022)