Penelitian ini dilatarbelakangi untuk mengetahui pengaruh expanded polystyrene (EPS) terhadap beton berserat yang menggunakan polypropylene fiber atau serat beton. Hal ini dilakukan untuk membuat beton yang bukan hanya kuat namun juga baik bagi lingkungan. Expanded polystyrene sendiri merupakan bahan yang sulit terurai di lingkungan karena terbuat dari bahan polystyrene yang berasal dari minyak bumi. Dengan menggunakan expanded polystyrene pada beton, akan mengurangi limbah Styrofoam di lingkungan dan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
Variasi Expanded Polystyrene (EPS) yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20% dari berat agregat halus. Sedangkan untuk polypropylene fiber, digunakan 0,9% dari berat semen. Target mutu yang ingin dicapai adalah K-200 atau setara dengan 16,6 Mpa, dengan nilai faktor air semen (FAS) sebesar 0,6. Perencanaan campuran beton berdasarkan SNI 03-2834-2000 (Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman. Total jumlah sampel yang dibuat adalah 30 sampel dengan bentuk silinder 15 x 30 cm. Pengujian dilakukan setelah beton telah berumur 28 hari.
Hasil Penelitian menyatakan bahwa hasil uji kuat tekan beton normal memiliki rata – rata kuat tekan yang lebih tinggi daripada beton campuran. Namun untuk kuat tarik belah beton campuran, dari semua variasi, memiliki rata – rata kuat tarik belah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuat tarik belah beton normal. Untuk beton campuran dengan kuat tekan serta kuat tarik paling tinggi ada pada beton dengan variasi expanded polystyrene (EPS) sebesar 5% dan kadar polypropylene fiber sebesar 0,9%.