Pekerja harian lepas adalah pekerja borongan yang menerima upah harian,upah tersebut dapat diterima secara mingguan atau bulanan berdasarkan hasil kerjanya. Pekerja harian lepas diawali dari terbentuknya hubungan antara seorang pekerja dengan atasan dan atasan tersebut merupakan seseorang yang memiliki usaha yang membutuhkan pekerja didalam menjalankan usahanya. pada dasarnya pekerja harian lepas juga merupakan pekerja yang mempunyai hubungan kerja dengan sebuah usaha dalam perusahaan yang ditentukan oleh kebutuhan dari para pengusaha. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan doctrinal yang berbasis pada ketentuan peraturan perundang-undangan (statute approach). Dalam hal ini membahas dua pokok pembahasan, yaitu pertama penulis ingin mengetahui mengenai Problematika hukum terhadap upah pekerja harian lepas berdasarkan Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Kedua upaya hukum dalam pemenuhan upah harian yang tepat berdasarkan hukum ketenagakerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja harian lepas memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan dan kesempatan yang sama dengan tenaga kerja yang lain untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan kerja antara pekerja/buruh dan pengusaha. Tujuan perlindungan tenaga kerja adalah untuk memastikan sistem hubungan kerja berjalan harmonis tanpa adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada yang lemah dan Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar serta perlakuan tanpa diskriminasi terhadap pekerja atau buruh demi mewujudkan kesejahteraan mereka dengan tetap memperhatikan kemajuan perusahaan serta Peran pemerintah agar terpenuhinya hak pekerja harian lepas adalah dengan adanya Perjanjian Kerja Harian/Lepas.