Pada tanggal 11 Maret 2020 World Health Organization (WHO)menetapkan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemiglobal. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi menetapkan kebijakan bahwa Pegawai Negeri Sipil dapatmenjalankan tugas kedinasan dengan bekerja dari rumah/tempattinggalnya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Dengan adanya kebijakan ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin merambah ke semua bidang kehidupan dan telah menjadi bagianpenting antara waktu pribadi dan waktu untuk bekerja. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Technostressor terhadap Work Life Balance dan Employee Performancemelalui Emotional Exhaustion sebagai pemediasi dan Supervisor supportsebagai pemoderasi. Hubungan antar variabel pada penelitian ini dianalisisdengan menggunakan metode Structural Equation Modelling – Partial LeastSquare. Data pada penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh155 Pegawai Negeri Sipil di Badan Pusat Statistik Provinsi KalimantanTimur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa technostressor berpengaruhnegatif namun tidak signifikan terhadap work life balance dan employeeperformance. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa technostressormemiliki pengaruh tidak langsung terhadap work life balance dan employeeperformance melalui emotional exhaustion sebagai pemediasi. Selain itu,hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Supervisor support tidak berperansebagai moderasi pada hubungan technostressor dan emotionalexhaustion. Penggunaan TI pada instansi pemerintah sangat perluditerapkan karena suatu keharusan akibat perkembangan dunia yangcepat. Tentunya kedepan perlu dalam pengembangan TI diarahkan padauser friendly, sehingga pegawai lebih cepat beradaptasi dalammengoperasikannya.