Indonesia memiliki 13 spesies burung rangkong dimana spesies tersebut tersebar di lima pulau besaryaitu di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sedangkan Hasil data yang diperoleh dari pengamatan burung rangkong di Batu Majang saat penelitian terdapat 4 jenis dari famili Bucerotidae. Famili burung rangkong Bucerotidae hidup di hutan hujan tropika dan membutuhkan hutan primer sebagai habitat alaminya. Umumnya burung rangkong hidup pada tegakan pohon hutan yang menjulang tinggi. Tegakan hutan digunakan sebagai tempat hinggap, mencari makan, dan bersarang. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi kerberadaan jenis burung dari famili Bucerotidae di dua tipe kawasan Hutan Tanaq ulen dan Hutan Lahan tinggi di daerah kampung Batu Majang. Penelitian ini dilakukan didua lokasi dengan masing masing 10 hari waktu yang digunakan, lokasi pengamatan pertama di hutan Tanaq Ulen dan lokasi pengamatan kedua dilakukan selama 10 hari di daerah ladang masyarakat. Pengumpulan data pengamatan mengunakan jalur/transek dengan metode pengamatan secara langsung dan identifikasi suara (rekam suara). Analisis data menggunakan grafik untuk melihat hasil data frekuensi perjumpaan burung rangkong dan frekuensi waktu perjumpaan serta menggunakan analisis kualitatif untuk menguraikan dan menjelaskan data secara ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ditemukan 4 jenis burung Rangkong pada lokasi penelitian dengan frekuensi perjumpaan yang bervariasi. Frekuensi pertemuan yang tinggi dengan rangkong badak (Buceros rhinoceros) menunjukan diantara keempat jenis famili Bucerotidae yang ditemukan di lokasi penelitian dapat diduga bahwa jenis inilah yang selalu dijumpai. Pada daerah ladang lebih sering ditemukan jenis Rangkong karena daerah tersebut lebih terbuka dan banyaknya tersedia makanan.