Siti Alya Uzhary. Analisis Laju Erosi Pada Kawasan Reklamasi Pascatambang Batubara di Jembayan Muarabara Grup Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2022. (dibawah bimbingan Ria Rachel Paranoan dan Raden Mas Nur Hartanto).
Erosi merupakan terangkutnya bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami yaitu air dan angin. Pertambangan di Indonesia umumnya menggunakan metode penambangan terbuka, umumnya penambangan terbuka memiliki tingkat erosi yang sangat besar dikarenakan rusaknya agregasi tanah dan tingginya interaksi dengan air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar laju erosi dan kelas tingkat bahaya erosi di kawasan reklamasi pascatambang batubara.
Lokasi penelitian di Jembayan Muarabara Grup Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dari bulan Februari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021. Pengukuran laju erosi dalam penelitian ini menggunakan metode tongkat dengan mengukur besar laju erosi berdasarkan perubahan permukaan tanah yang hilang dalam satuan sentimeter (cm) dan pengambilan data laju erosi dilakukan secara periodik setiap 1 bulan sekali.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa laju erosi yang berada di areal Disposal sebesar 558,55 ton/ha/tahun hingga 1341,94 ton/ha/tahun masuk ke dalam kelas V (sangat tinggi), di areal Stock Soil dengan laju erosi 471,79 ton/ha/tahun hingga 693,51 ton/ha/tahun masuk ke dalam kelas IV (tinggi) dan kelas V (sangat tinggi) dan di areal Reklamasi 2019 sebesar 189,51 ton/ha/tahun hingga 673,88 ton/ha/tahun masuk ke dalam kelas IV (tinggi) dan kelas V (sangat tinggi). Faktor yang mempengaruhi besarnya laju erosi adalah vegetasi tutupan lahan, kelerengan tanah dan juga sifat fisik tanah.