Liana Ambonwena Luturmas, 1508015132, Pemenuhan Hak Anak dalam Mendapatkan Bahan Bacaan dan Mengikuti Siaran Media Massa di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Samarinda, di bawah bimbingan Dr. La Syarifuddin, S.H.,M.H dan Rini Apriyani, S.H.,M.H.
Anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang berusia 12 sampai 18 tahun yang terbukti melakukan Tindak pidana, kemudian anak tersebut akan ditempatkan di Lembaga pembinaan khusus anak. Dalam menajalani masa pidananya di Lembaga Pembinaan Khusus Anak, anak yang berkonflik dengan hukum mendapatkan serangkaian haknya sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang. Salah satu diantaranya adalah hak untuk mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa, yang dimana bahan bacaan dan siaran media massa merupakan satu-satunya sarana rekreasi yang bersifat rekreatif bagi anak yang berkonflik dengan hukum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan socio-legal yaitu penelitian yang hendak mencapai kebenaran korespondensi yaitu sesuainya atau tidak hipotesis dengan fakta yang berupa data, dan melakukan penelitian di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Samarinda untuk menganalisa mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemenuhan hak anak yang berkonflik dengan hukum dan implementasi pemenuhan hak anak yang berkonflik dengan hukum dalam mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Samarinda.
Hasil penelitian menyimpulkan pemenuhan hak anak yang berkonflik dengan hukum terutama dalam mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa di Lembaga Pembinaan Khusus Anak tidak terpenuhi terlihat dari tidak tersediannya sarana perpustakaan, bahan bacaan dan siaran media massa di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Samarinda.