Budidaya porang merupakan upaya diversifikasi bahan pangan serta penyediaan bahan baku industri yang dapat meningkatkan nilai komoditi ekspor di Indonesia. Komposisi umbi porang bersifat rendah kalori, sehingga dapat berguna sebagai makanan diet yang menyehatkan. Dilihat dari segi ekonomi, tanaman ini lebih menguntungkan dengan hasil yang didapat lebih cepat dan besar dibanding komoditas pertanian lainnya seperti padi, jagung, karet, kopi, tebu, dan lain-lain. Penelitian dilakukan untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan dan pendapatan serta mengetahui besaran nilai R/C ratio usahatani porang di Kelurahan Loa Ipuh Darat Kecamatan Tenggarong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2022. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder dengan pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, adapun metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan rumus biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C ratio. Hasil analisis biaya usahatani porang di Kecamatan Loa Ipuh Darat menunjukan besarnya biaya tetap Rp 2.277.500 mt-1 dan biaya variabel sebesar Rp 266.250.000 mt-1 dengan total Biaya Produksi usahatani porang sebesar Rp 269.027.500 mt-1 , dan mendapatkan penerimaan dari penjualan katak/bulbil porang sebesar Rp345.000.000 mt-1 dan umbi porang Rp 300.000.000 mt-1 dengan total penerimaan sebesar yaitu sebesar Rp 645.000,00 mt-1 . Hasil analisis pendapatan usahatani porang di Kelurahan Loa Ipuh Darat dapat diketahui yaitu sebesar Rp 375.972.500 mt1 . Dan berdasarkan hasil analisis efisiensi usahatani porang di Kelurahan Loa Ipuh Darat dapat diperoleh hasil R/C ratio sebesar 2,39 Sehingga dari kriteria yang digunakan adalah jika R/C ratio > 1, artinya usahatani Budidaya Porang tersebut menguntungkan.