Fosil kayu merupakan kayu yang sudah membatu dimana semua bahan organiknya telah digantikan oleh mineral (silika dan sejenis kuarsa), dengan struktur kayu tetap terjaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik makroskopis fosil kayu, densitas (berat jenis), kekerasan, warna dan ciri-ciri anatomi sampel yang di ambil dari Desa Bengkinang dan Bhuana Jaya Kabupaten Kutai Kartanegara. Prosedur dalam penelitian ini meliputi survei lokasi penemuan fosil, pembuatan makro fosil kayu, pengamatan ciri makroskopis, pengukuran nilai kekerasan dan perhitungan berat jenis fosil kayu. Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik warna penampang permukaan sampel fosil kayu Bhuana jaya (FKA1) didominasi warna coklat muda bercampur coklat tua, putih dan abu-abu kehitaman sedangkan warna permukaan penampang sampel Bengkinang (FKA2) berwarna coklat muda, coklat gelap dan abu-abu keputihan. Karakteristik makro FKA1 dan FKA2 memiliki struktur sel seperti tumbuhan berkayu (hardwood) pada umumnya, yaitu memiliki pembuluh (pori), jari-jari dan serabut. Sampel fosil kayu FKA1 tidak memiliki saluran interseluler aksial (SIA) sedangkan FKA2 memiliki saluran interseluler aksial (SIA) dan karakteristik SIA yang di temukan ini merupakan ciri umum yang sering di temukan pada beberapa jenis kayu famili dipterocarpaceae. Nilai kekerasan fosil kayu FKA1 sebesar 5 skala mohs dan nilai kekerasan fosil kayu FKA2 sebesar 5 skala mohs. Berat jenis fosil kayu FKA1 adalah 2,3 dan berat jenis fosil kayu FKA2 adalah 2,7.