Permintaan darah merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa manusia. Peran PMI selaku organisasi yang menangani proses tranfusi darah wajib memastikan bahwa suplai darah untuk setiap wilayah tercukupi. Namun fakta yang terjadi di lapangan, persediaan darah yang terdapat pada tiap daerah tidak selalu memenuhi kebutuhan permintaan darah. Hal ini tentunya juga terjadi pada PMI Kota Bontang sehingga diperlukan suatu cara untuk memastikan ketersediaannya. Dalam upaya memberikan solusi pada permasalahan tersebut, pada penelitian ini dibangun sebuah sistem prediksi jumlah permintaan darah menggunakan metode Simple Linear Regression. Data yang digunakan meliputi data permintaan darah terkait jenis produk darah Whole Blood, Packed Red Cell dan Thrombocyte Concentrate pada seluruh jenis golongan darah yakni A, B, O dan AB selama 6 tahun. Terbentuk 12 kelas prediksi berdasarkan jenis produk dan golongan darah. Data yang digunakan pada setiap kelas prediksi sebanyak 72 yang terdiri dari 60 data training dan 12 data testing. SLR digunakan sebagai metode untuk memodelkan prediksi dengan mencari nilai intercept dan slope dari 2 variabel yang digunakan. Nilai terbaik dari intercept (a) dan slope (b) didapatkan pada kelompok kelas prediksi TC AB sebesar 6,448022599 (a) dan 0,013726035 (b). Kemudian dari pengujian galat error hasil prediksi menggunakan metode Mean Absolute Percentage Error (MAPE) tersebut diperoleh hasil nilai error terkecil pada kelompok kelas prediksi TC AB yaitu sebesar 16,042% dengan nilai akurasi sebesar 83,95%. Begitu pula dengan perolehan nilai error terbesar didapatkan dari kelompok kelas prediksi WB O yaitu sebesar 35,720% dengan nilai akurasi sebesar 64,28%. Sehingga keberhasilan metode SLR dapat diukur dari hasil rata-rata nilai error terkecil karena mampu memberikan kinerja dengan prediksi Baik pada interpretasinya.