Dismenore primer atau nyeri haid merupakan gangguan menstruasi yang sering dialami oleh wanita khususnya remaja usai awal. Dismenore dapat mengganggu aktivitas harian dan kualitas hidup remaja, gejala-gejala dari dismenore dapat berupa rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, sakit kepala, mual hingga pingsan pada sebelum atau selama menstruasi, jika tidak dikenali sejak dini, dismenore dapat berdampak jangka panjang sebagai pemicu atau gejala awal dari masalah kesehatan reproduksi salah satunya sindrom ovarium polikistik dan ensdometriosis. Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan dismenore, diantaranya ialah gaya hidup berupa kebiasaan aktivitas fisik, tingkat stress dan konsumsi fast food.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan keluhan dismenore primer pada remaja putri di SMAN 13 Samarinda. Populasi pada Penelitian ini sebanyak 317 siswi, penghitungan sampel menggunakan rumus Lemeshow sehingga didapatkan sampel sebanyak 136 siswi. Penelitian ini menggunakan desain jenis crosssectional yang dilakukan menggunakan kuesioner online. Data univariat dianalisis secara deskriptif, data bivariat dianalisis menggunakan uji ChiSquare.
Hasil uji statistik menunjukkan prevalensi kejadian dismenore primer pada siswi SMAN 13 Samarinda mencapai (69,1%). Hasil uji Chi-Square didapatkan Pvalue tingkat stress p=0,335 (> 0,05), tingkat aktivitas fisik p=0,001 (< 0,05) dan konsumsi fast food p=0,008 (< 0,05).
Adapun faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer adalah tingkat aktivitas fisik dan konsumsi fast food. Siswi disarankan untuk mengatur pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat dan rutin berkonsultasi. Bagi institusi terkait dapat memberikan edukasi khususnya terkait kesehatan reproduksi dan melakukan pemantauan kesehatan pada remaja secara rutin.