Kegiatan pembangunan dalam bidang konstruksi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Pembangunan dalam bidang konstruksi sangat membutuhkan pengendalian proyek, karena dalam pengerjaan suatu proyek sangat mungkin terkendala oleh masalah-masalah yang terjadi di luar rencana. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya pengendalian proyek untuk menjamin penyelesaian proyek agar sesuai jadwal rencana. Pada penelitian ini digunakan metode Earned Value Management (EVM) dan Earned Schedule (ES) kedua metode tersebut dipergunakan untuk memprakirakan waktu total penyelesaian proyek yang kemudian dibandingkan dengan jadwal rencana proyek dan realisasi proyek yang ditinjau. Data-data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah time schedule, laporan kemajuan mingguan dan rencana anggaran biaya (RAB). Realisasi penyelesaian proyek hingga 100% adalah 55 minggu (385 hari), terlambat 20 hari dari rencana proyek yaitu 52,143 minggu (365 hari). Berdasarkan minggu ke-18 peninjauan, metode EVM memprakirakan bahwa waktu total penyelesaian proyek adalah 53,150 minggu (372,047≈373 hari) terlambat 8 hari dari rencana proyek dan lebih cepat 12 hari dari realisasi proyek, sedangkan metode ES memprakirakan bahwa waktu total penyelesaian proyek adalah 53,352 minggu (373,463≈374 hari) terlambat 9 hari dari rencana proyek dan lebih cepat 11 hari dari realisasi proyek.