Leonardo Pasaribu, Absorbsi dan Retensi pengawetan Kayu Medang (Litseacylindrocarpa Gamble) Menggunakan metode tanpa Tekanan Dengan konsentrasiAkonafos 480 EC Yang Berbeda (Dibawah bimbingan Zainul Arifin dan EdyBudiarso),Jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai kayu bangunan, plywood, peti, lantai,kayu perkakas, papan, rangka pintu dan jendela, kayu perkapalan, seni ukir dan pahat, moulding dan tiang, Tujuan utama dari pengawetan kayu adalah untuk memperpanjang umur pemakaian bahan, dengan demikian mengurangi biaya akhir
dari produk itu dan menghindari penggantian yang terlalu sering dalam konstruksi yang permanen dan semi permanen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman Samarinda. Seluruh data diolah menggunakan pola percobaan 4 x 3 dalam rancangan faktorial acak lengkapdengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi dan absorbsi bahan pengawet Akonafos 480 EC dengan menggunakan metode perendaman dingin, pencelupan, pemulasan, dan penyemprotan dengan konsentrasi 0,3%, 0,6%, 1,2%. Nilai retensi dan absorbsi bahan pengawet akonafos 480EC dan pelarut air bedasarkan metode pengawetan dan konsentrasi yang berbeda, Nilai retensi tertinggi ada pada metode perendaman dingin konsentrasi 1,2% (M1K3) dengan nilai 2,498 g/m2 dan nilai terendah pada metode pemulasam konsentrasi 0,3% (M3K1) dengan nilai 0,141 g/m2 , Sedangkan nilai absorsi tertinggi ada pada metode perendaman dingin konsentrasi 1,2% (M1K3) dengan nilai 0,246 kg/m2 dan nilai terendah pada metode penyemprotan konsentrasi 0,6% (M4K2) dengan nilai 0,033 kg/m2.