Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang dialami oleh seseorang ketika kekurangan pada fisiknya seperti bentuk tubuh yang dipandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain, perlakuan body shaming juga termasuk dalam bullying secara verbal. Pada masa remaja, remaja kerap mendapatkan perlakuan body shaming sehingga dapat mempengaruhi citra diri remaja terhadap diri baik secara positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perlakuan body shaming (celaan fisik) dengan body image (citra tubuh) pada remaja putri kelas VIII di SMP Negeri 2 Kota Bangun. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 53 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga sampel sama dengan populasi yaitu 53 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dan dokumentasi untuk melengkapi data. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji kolerasi. Uji skala menggunakan uji validitas dan uji realibitas dihitung dengan Cronbach Alpha. Uji analisis untuk uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov diperoleh nilai Sig. 0,284 > 0,05, Ha diterima, maka data berdistribusi normal, untuk hasil uji linearitas diperoleh nilai Sig. 0,779 > 0,05 maka Ha diterima, maka terdapat hubungan yang linear. Uji hipotesis menggunakan uji kolerasi Product Moment Pearson. Hasil penelitian diperoleh hasil rhitung 0,739 dan rtabel 0,265 dimana rhitung > rtabel, 0,739 > 0,265 dan nilai Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya tingkat kekuatan (kolerasi) antara variabel perlakuan body shaming (celaan fisik) dengan body image (citra tubuh) bersifat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perlakuan body shaming (celaan fisik) dengan body image (citra tubuh) pada remaja putri kelas VIII di SMP Negeri 2 Kota Bangun tahun ajaran 2022/2023.