Bahasa Banua merupakan bahasa daerah yang dituturkan oleh suku Banua di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini mengkaji afiksasi pembentukan verba dalam bahasa Banua sebagai upaya pemertahanan dan pelestarian bahasa Banua agar tidak megalami kemunduran. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan bentuk afiks pembentukan verba dalam bahasa Banua Kabupaten Berau, dan (2) mendeskripsikan makna gramatikal afiks pembentukan verba dalam bahasa Banua Kabupaten Berau. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa kata, frasa, atau kalimat yang berafiks verba dari tuturan informan. Sumber data bersal dari dua belas penutur yang berlokasi di Sambaliung dan Kampung Sei Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung, Provinsi Kalimantan Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik sadap, teknik rekam, teknik catat dan transkripsi. Teknik analisis data menggunakan metode agih berupa teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan berupa teknik lesap, teknik sisip dan teknik perluasan. Hasil penelitian, bentuk afiks bahasa Banua yang diperoleh ialah prefiks ba- , maN-, ta-, di-; sufiks -i; dan konfiks ba-/-an, maN-/-i, maN-/-kan, ka-/-an, di-/-i, di-/-kan. Kemudian makna gramatikal afiks verba bahasa Banua ialah menyatakan makna melakukan suatu perbuatan aktif, melakukan suatu perbuatan dengan alat, mengendarai atau naik, memakai atau menggunakan, memiliki atau mempunyai, dalam keadaan, membuat, menuju, ketidaksengajaan, melakukan suatu perbuatan yang pasif, berulang-ulang; melakukan perbuatan yang berulang-ulang, menjadikan, memberikan, melakukan perbuatan untuk orang lain dan dapat jadi (dasar).