Angkutan Kota (ANGKOT) merupakan sarana transportasi publik yang seharusnya mampu mengakomodir perjalanan masyarakat. Banyaknya kegiatan perniagaan, industri dan perdagangan di Kota Samarinda menuntut pelayanan yang optimal dari angkutan kota dalam membantu mobilitas masyarakat terhadap barang atau orang. Angkot trayek I Kota Samarinda yang melayani rute Mangkupalas-Pelabuhan seharusnya mampu menarik minat masyarakat dalam melakukan perjalanan, namun beberapa halseperti waktu tunggu kendaraan dan durasi perjalanan yang relative lama, kondisi fisik armada kurang layak menjadi faktor pengaruh kurang nya kinerja operasional angkutan yang ada. Selain itu, penetapan tarif yang tidak sesuai dengan biaya pengeluaran dalam mengoperasikan kendaraan menjadi faktor turun nya minat pengguna angkutan kota. Maka dari itu dibutuhkan nya evaluasi kinerja operasional dan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi dan pengumpulan data-data dengan menggunakan 3 metode yaitu survei statis, survei dinamis dan wawancara. Data seperti pencatatan plat dan waktu kendaraan yang melintas didapatkan dengan survei statis, pada survei dinamis dengan mengikuti kendaraan untuk mencatat naik turun penumpang, data yang dikumpulkan kemudian dianalisis meliputi faktor muat, waktu perjalanan, kecepatan, waktu antara, frekuensi pelayanan dan waktu tunggu, Sedangkan data tarif diperoleh dengan mewawancarai operator angkot berdasarkan BOK. Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan untuk kinerja operasional diperoleh load factor dengan hasil 50%, waktu perjalanan 2,5 menit/km dengan kecepatan 23 km/jam, headway rata-rata 20,5 menit, dimana frekuensi pelayanan nya sebanyak 3 kendaraan/jam dan waktu tunggu selama 12 menit. Sedangkan pada hasil perhitungan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) didapatkan tarif sebesar Rp. 6.600 /penumpang.