Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi kebijakan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) pada masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, serta mengidentifikasi faktor penghambat dalam implementasi kebijakan ini. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dengan fokus penelitian yang terdiri dari implementasi kebijakan BPUM, serta faktor penghambat dalam implementasinya. Sumber data yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data berupa pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari Implementasi Kebijakan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) Melalui Program Bantuan Langsung Tunai UMKM Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara dinilai sudah cukup baik. Kebijakan ini telah memberikan manfaat bagi penerimanya yang mayoritas digunakan untuk keberlangsungan usaha, secara konsistensi juga sudah baik dalam pelaksanaannya karena tidak adanya kelonggaran terkait kriteria/syarat. Mulai dari alur mekanisme, penganggaran, proses pendistribusian, kriteria penerima BPUM sampai pada proses ketepatan penggunaan dana bantuan juga sudah terlaksana sesuai dengan juklak yang ada. Namun masih terdapat kendala didalamnya seperti penyebaran informasi terkait BPUM yang belum menyeluruh dan tidak adanya pemberitahuan melalui media apa informasi tersebut disampaikan, jam operasional kantor kecamatan yang hanya 3 hari tidak sepadan dengan jumlah UMKM yang ingin mendapatkan pelayanan, serta keterlambatan dalam menyampaikan informasi terkait pencairan dana yang berdampak pada membludaknya antrian sehingga menjadi penghambat baru.