Ketombe merupakan salah satu hal yang menjadi permasalahan di Indonesia dengan iklim tropis basah karena suhu dan kelembaban udara yang relatif tinggi. Lemon diketahui mengandung minyak atsiri yang memiliki berbagai manfaat, salah satunya sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, kelarutan minyak atsiri pada beberapa kosolven dan surfaktan, aktivitas antijamur minyak atsiri buah lemon dan tonik rambut terhadap Malassezia globosa, serta stabilitas fisik dari tonik rambut. Pengujian aktivitas antijamur minyak atsiri dan tonik rambut dilakukan menggunakan metode sumuran dengan mengamati diameter zona beningnya serta pengujian stabilitas fisik tonik rambut menggunakan metode freeze-thaw dengan mengamati perubahan homogenitas, organoleptis, pH, dan bobot jenis. Hasil pengujian menunjukkan kandungan senyawa metabolit sekunder pada minyak atsiri buah lemon berupa flavonoid dan terpenoid, kelarutan minyak atsiri yang baik dalam tween 80, aktivitas antijamur terpilih pada konsentrasi 5% dengan rata-rata diameter zona bening sebesar 3,235 mm, tidak adanya aktivitas antijamur pada tonik rambut, dan stabilitas fisik yang kurang baik pada tonik rambut. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri buah lemon memiliki aktivitas sebagai antijamur penyebab ketombe namun tidak memiliki aktivitas antijamur pada tonik rambut dan kurang stabil saat diformulasikan menjadi tonik rambut.