Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis collaborative governance dalam penanganan anak jalanan di Kota Balikpapan, serta mengidentifikasi faktor penghambat dalam kolaborasi yang terbangun pada Kelompok Kerja Penanganan Anak Jalanan integratif Berbasis Masyarakat. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan fokus penelitian yaitu model penerapan collaborative governance berupa; (1) Starting condition, (2) Facilitative leadership, (3) Institutional design, (4) Collaborative process yang didalamnya terdapat lima fase dimulai dengan, face to face dialogue, trust building, commitment to the process, share understanding, dan intermediate outcomes, dan faktor penghambat pada kolaborasi penanganan anak jalanan di Kota Balikpapan. Penelitian ini menetapkan Kepala Seksi Rehabilitas Sosial Dinas Sosial Kota Balikpapan sebagai key informan, dan personil Kelompok Kerja Penanganan Anak Jalanan Integratif Berbasis Masyarakat sebagai informan penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Terdapat tahapan-tahapan dalam penanganan anak jalanan di Kota Balikpapan yang ditunjukkan melalui penerapan program PANJI BERBAKAT, serta mengacu pandangan yang dikemukakan oleh Ansell dan Gash tentang model penerapan collaborative governance.Merujuk hasil kerjasama yang terbangun oleh POKJA PANJI BERBAKAT, penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat ketidakoptimalan pada pelaksanaan program PANJI BERBAKAT. Kondisi tersebut disebabkan masih terdapatnya beberapa faktor penghambat yang belum terselesaikan berupa faktor kurangnya motivasi penerapan program, penerapan strategi kebijakan yang tidak optimal dilaksanakan, dan pembangunan komunikasi dan koordinasi pada kejasama yang tidak berkelanjutan.