Astrid Adistia Geysia Bahri, 2022. Analisis Bentuk dan Fungsi Mantra Penawar Gurumi dari Suku Bolaang Mongondow di Desa Buyat Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dibimbing oleh Prof. Dr. Mohammad Siddik, M.Pd dan Dr. Syaiful Arifin, M.Hum.
Kata Kunci: Analisis, Bentuk, Fungsi, Mantra Penawar Gurumi
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi Mantra Penawar Gurumi yang dipercaya oleh masyarakat Bolaang Mongondow Timur sebagai penawar sakit yang disebabkan oleh makhluk halus serta mendeskripsikan kedudukan mantra penawar gurumi di kehidupan masyarakat Bolaang Mongondow Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dikumpulkan melalui teknik wawancara, teknik simak, teknik rekam dan teknik catat. Hasil dari penelitian ini berupa tuturan penawar gurumi suku Bolaang Mongondow Timur ditinjau dari bentuk mantra dan fungsi dari mantra gurumi suku Bolaang Mongondow Timur di dalam Masyarakat. Hasil yang dimaksud ialah menemukan bahwa mantra gurumi merupakan mantra yang bahasanya terikat oleh irama, matra dan rima. Tutur dalam kalimat mantra ini sering diulang-ulang dan tetap berirama. Mantra gurumi masuk ke dalam kategori bentuk puisi mantra pengulangan bunyi. Mantra gurumi dirapalkan secara halus namun penuh penekanan, dan dilengkapi dengan alat bantu seperti parang ataupun sapu lidiFungsi mantra gurumi terbagi menjadi dua yaitu kategori ringan dan kategori berat. Kategori ringan diawali dengan keringat dingin, gelisah, lemah dan lesu. Kategori ringan masih bisa diobati oleh masyarakat awam karena dianggap masih mudah untuk disembuhkan Sedangkan kategori berat disebut sebagai gurumi tatono yang hanya biasa disembuhkan oleh orang yang mengerti mengenai mantra penawar gurumi. Oleh sebab itu dengan adanya fungsi mantra penawar gurumi ini maka mantra ini diyakini memiliki kedudukan tinggi dan dianggap sakral oleh masyarakat Bolaang Mongondow Timur.