Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan Stigma masyarakat terhadap tempat permainan billiard di Tenggarong, dalam hal ini seperti Aktivitas billiar, pelayanan permainan billiar dan pelebelan masyarakat terhadap permainan billiar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat 11 Responden yang terdiri dari kepala kelurahan, Dinas terkait, Ketua Rt, Tohon Adat/Agama, karyawan billiar, pengunjung dan masyarakat sekitar billiar. Teknik analisis data yang di gunakan yaitu Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Bahwa Stigma masyarakat terhadap Aktivitas permainan billiar di kelurahan timbau telah melakukan pelanggaran terhadap norma-norma sosial yang berangkat dari aktivitas yang menganggu termaksud mengganggu masyarakat sekitar karena ribut dan tidak lagi menjadi ajang olaraga yang seperti pada umumnya. Stigma tersebut juga menunjukkan bahwa ativitas permainan billiar terlalu monoton sehingga hanya menampilkan turnamen sebagai sebuah strategi menarik pasar sehingga hal-hal yang menggagu masyarakat muncul, ditambah pula pelayanannya yang mempekerjakan seorang perempuan dengan pakaian yang tidak sopan, merokok dan minum alkohol dan jam oprasional yang melebihi jam aktivitas masyarakat, sehingga sangat menggu masyarkat sekitar.