Asam oksalat atau asam ethanedioat adalah asam dikarboksilat yang paling sederhana yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung – ujung rantai karbon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C2H2O4. Asam oksalat dimanfaatkan pada industri kimia sebagai pembersih logam, pemutih, perawatan tekstil, penyamakan kulit, pemoles marmer dan penggunaan lainnya. Bahan baku pembuatan asam oksalat ini adalah asam nitrat dan glukosa. Proses produksi dimulai dari persiapan bahan baku, dimana asam nitrat dan glukosa dipanaskan menggunakan heater. Selanjutnya tahap kedua dilakukan tahap reaksi, yaitu asam nitrat, asam sulfat dan vanadium pentaoksida dicampurkan terlebih dahulu, kemudian campuran ini dialirkan ke reaktor untuk direaksikan dengan glukosa dengan menggunakan proses oksidasi karbohidrat. Selanjutnya tahap terakhir adalah pemurnian produk. Pra perancangan pabrik ini dirancang dengan kapasitas 8.000 ton/tahun dan memenuhi kebutuhan asam oksalat di Indonesia pada tahun 2030. Lokasi pabrik ini didirikan di Kota Bontang, Bontang Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Evaluasi ekonomi pada pra perancangan pabrik ini membutuhkan modal tetap (fixed capital investment) sebesar 1,51 milyar rupiah dan modal kerja (working capital investment) sebesar 26 miliar rupiah, POT (pay out time) sebelum pajak 1,19 tahun dan sesudah pajak sebesar 1,53 tahun, BEP (break even point) sebesar 46,37%, SDP (shut down point) 30,44% dan IRR (internal rate of return) sebesar 38,10%.