Andi Mira Santo Mangapi, 2022. Toksisitas Bahan Aktif Daun Lamun Enhalus acaroides dari Pulau Panjang Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur pada (Dibimbing Oleh Dewi Embong Bulan dan Jailani).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan fitokimia dan toksisitas ektrak daun lamun Enhalus acaroides dari Pulau Panjang, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Penelitian telah dilaksanakan dari Agustus 2021 sampai dengan Mei 2022. Ekstraksi daun lamun dilakukan dengan menggunakan metode maserasi menggunakan tiga pelarut yang berbeda yaitu metanol, etil asetat dan nheksan. Selanjutnya ekstrak diuji komponen fitokimianya dan toksisitasnya menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil penelitian menunjukkan kandungan senyawa bioaktif ekstrak daun lamun Enhalus acoroides pada ekstrak n-Heksan teridentifikasi positif saponin, steroid/terpenoid, sedangkan pada ekstrak etil asetat yang teridentifikasi positif hanya terdapat saponin. Sementara itu, ekstrak metanol teridentifikasi positif alkaloid, saponin, dan flavonoid. Hasil uji toksisitas ekstrak daun lamun Enhalus acoroides terhadap Artemia salina Leach LC50 (Median Lethal Consentration) tertinggi pada esktrak metanol sebesar 98,05 µg/mL, diikuti etil asetat sebesar 147,53 µg/mL dan n-Heksan adalah 203,48 µg/mL.