Metode ordinary Kriging merupakan salah satu metode Kriging yang sederhana dalam geostatitika yang digunakan untuk mengestimasi nilai suatu data yang tidak tersampel dengan meminimumkan variansi error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi sumber daya emas di lokasi tersampel dan tidak tersampel, serta menentukan klasifikasi sumber daya emas. Data penelitian ini adalah data sekunder eksplorasi emas, yang terdiri dari 101 data drillhole pada lokasi tersampel, dan 1 data titik koordinat dan elevasi lokasi tidak tersampel. Proses estimasi dimulai dengan menghitung semivariogram ekperimental, melakukan analisis struktural untuk memperoleh nugget, sill, dan range, menentukan model semivariogram teoritis yang digunakan berdasarkan nilai RMSE minimum yaitu model eksponensial, dan menghitung estimasi kadar emas menggunakan ordinary Kriging. Proses klasifikasi sumber daya emas berdasarkan SNI 5015:2011. Hasil estimasi sumber daya emas di lokasi tersampel, didapatkan volume sebesar 204.466.000 m 3 dengan estimasi tonase sebanyak 541.834.900 ton. Hasil estimasi kadar emas di lokasi tidak tersampel yang terletak pada koordinat easting 179764,5 meter dan northing 9627837 meter didapatkan kadar emas sebesar 0,7423 g/t. Kesimpulan penelitian ini adalah, hasil klasifikasi dan estimasi secara berturut-turut adalah sumber daya tereka didapatkan volume sebesar 30.468.801,6400 m3 dengan tonase sebanyak 80.742.324,3400 ton. Sumber daya tertunjuk didapatkan volume sebesar 16.856.940,3300 m3 dengan tonase sebanyak 44.670.891,8700 ton. Sumber daya terukur didapatkan volume sebesar 7.605.456,8080 m3 dengan tonase sebanyak 20.154.460,5400 ton.