Kelongsoran pada lereng merupakan suatu fenomena alam yang terjadi karena pergerakan tanah, ini disebabkan karena adanya faktor luar dan dalam yang mempengaruhi lereng. Pada kasus ini longsoran yang terjadi sebanyak dua kali di Jalan Trikora. Dimana Longsoran pertama terjadi pada petengahan tahun 2020, mulai dari longsoran kecil hingga terjadi longsoran besar yang diakibatkan hujan yang cukup deras hingga mengakibatkan longsoran semakin parah. Kondisi lereng yang cukup rawan terhadap bencana, dengan debit air yang keluar dari permukaan tanah yang cukup deras mengakibatkan longsoran dapat terjadi kapan saja.

Pemerintah mengambil sikap terhadap bencana tersebut dengan membangun Dinding penahan Tanah. Dengan Dinding Penahan diharapkan mampu menahan tanah apabila terjadi longsoran berikutnya. Adapun data yang di ambil pada penelitian kali ini merupakan data cohesi, sudut geser dalam, modulus elastisitas, nisbah poisson dan nilai sifat fisik tanah. Analisis kali ini yaitu mengetahui hubungan dari Indeks plastistias dan nilai kuat geser langsung, dan mengetahui faktor keamanan lereng Stasiun penelitian.

Hasil penelitian didapatkan faktor keamanan lereng pada Stasiun A dan Stasiun B dengan menggunakan software plaxis dan software slide diperoleh nilai faktor keamanan yaitu 1.16 – 0.59 yang dimana hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lereng tersebut tidak aman. Untuk nilai faktor keamanan dinding dengan diberi tiang pancang sedalam 6 meter diperoleh nilai faktor keamanan lereng pada stasiun A yaitu 2,36 dan untuk tiang pancang sedalam 3 meter diperoleh nilai faktor keamanan yaitu 2,31. Untuk Stasiun B di rekomendasikan untuk membangun dinding panahan tanah yang sama dengan kedalam 3 meter yang dimana diperoleh nilai faktor kamanan yaitu 1,76