Saat ini dalam praktek pembuatan beton bahan tambah Styrofoam merupakan bahan yang sering ditemukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan Styrofoam terhadap kualitas cepat rambat panas dan kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan agregat lokal yaitu pasir Mahakam dan agregat batu pecah Palu. Penelitian ini dimulai dengan pengujian terhadap masing-masing bahan penyusun dan membuat rancangan adukan beton berdasarkan perbandingan volume agregat kasar menggunakan 4 (empat) variasi, yaitu : 0 % (normal), 10%, 20%, dan 40% Styrofoam dari volume agregat kasar. Mutu beton yang direncanakan adalah K-150, benda uji berbentuk kubus sebanyak 24 buah dimana untuk setiap variasi sebanyak 3 benda uji. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan umur beton 28 hari dan dibakar selama 60 menit dan dievaluasi. Hasil penelitian ini adalah nilai kuat tekan beton ringan tanpa penambahan Styrofoam sudah mencapai kuat tekan rencana Namun, dengan bahan Styrofoam belum masuk kuat tekan rencana. Kuat tekan tertinggi untuk beton normal terjadi pada umur beton 28 hari dengan nilai 218,2 kg/cm2 . Sedangkan untuk penambahan Styrofoam kuat tekan beton tertinggi pada umur beton 28 hari adalah 188,3 kg/cm2 untuk variasi penambahan 10% Styrofoam, kuat tekan tertinggi pada umur beton pasca bakar 28 hari adalah 179.9 kg/cm2 untuk variasi penambahan 0% Styrofoam, kuat tekan tertinggi pada umur beton pasca bakar 28 hari adalah 143 kg/cm2 untuk variasi penambahan 10% Styrofoam. Dan untuk perbedaan suhu beton pasca bakar pada umur 28 hari didapatkan suhu paling tinggi 41,97 ˚C pada variasi Styrofoam 0% setelah melewati proses pembakaran selama 60 menit, suhu beton ringan terendah adalah 38,83 ˚C pada variasi 40% Styrofoam. kondisi beton normal hingga setiap variasi penambahan Styrofoam, secara berturut – turut mengalami penurunan kuat tekan dari beton normal ringan jika campuran Styrofoam semakin banyak. Kata kunci: Styrofoam, Bahan Tambah, Beton Ringan, Mahakam, Palu.