Kulit pisang kepok diketahui memiliki kandungan senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin yang memiliki potensial antioksidan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memformulasikan ekstrak kulit pisang kepok sebagai sediaan krim antioksidan dalam basis krim yang optimum. Krim antioksidan ekstrak kulit pisang kepok (Musa acuminata Colla) dibuat dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi ekstrak sebesar 0,01% (F1), 0,1% (F2) dan 1% (F3). Uji stabilitas fisik sediaan menggunakan metode Cycling Test selama 6 siklus yang terdiri atas uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, dan tipe emulsi serta dilakukan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode 2,2-difenil-1- pikrizilhidrazil (DPPH). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil evaluasi fisik dari basis krim pada ketiga formula, tidak semua formula memenuhi parameter persyaratan sifat fisik krim yang baik dimana parameter yang memenuhi yaitu organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, tipe emulsi. Sedangkan 2 dari 3 formula tidak memenuhi parameter daya sebar yaitu F2 dan F3. Sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok berwarna coklat hingga putih kecoklatan, berbau khas bahan, dengan konsistensi semi padat dan homogen. Sediaan memiliki rata-rata pH 6,22-6,50, daya sebar 5,25-5,80 cm, viskositas 4.353-6.934 cPs, dan memiliki tipe emulsi M/A. Uji aktivitas antioksidan ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 93,25 ppm dan uji aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit pisang kepok menunjukkan bahwa F3 dengan ekstrak 1% memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dengan nilai IC50 sebesar 113,11 ppm sedangkan F1 (0,01%) dan F2 (0,1%) memiliki nilai aktivitas antioksidan yang sangat lemah.