Agrowisata berbasis usahatani kangkung dan unit pengolahan diversifikasi merupakan salah satu program integrasi untuk menggerakan sektor ekonomi. Output yang dihasilkan berupa kangkung segar dan produk diversifikasi yang dihasilkan seperti keripik, salome frozen, cimi-cimi dan puding. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan, pendapatan, kelayakan finansial, serta analisis sensitivitas pada usahatani kangkung air, usaha diversifikasi produk dan kombinasi usaha yang telah beroperasi di Agrowisata Kangbejo.
Penelitian dilaksanakan mulai Mei sampai Agustus 2022 dengan menggunakan metode studi kasus kepada 24 responden terdiri dari 20 petani dan 4 pengelola diversifikasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis kelayakan finansial dengan kriteria Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan analisis sensitivitas menggunakan metode Switching Value.
Perhitungan Skenario I (usahatani kangkung air) menghasilkan rata-rata biaya produksi Rp 32.536.140 petani-1 tahun-1, rata-rata penerimaan Rp 87.582.000 petani-1 tahun-1, rata-rata pendapatan Rp 55.045.860 petani-1 tahun-1 , nilai NPV Rp 2.002.663.978 > 0, Net B/C 1,88 > 1, IRR 39% > 9% dan Payback Period selama 2,26 tahun lebih cepat dari umur proyek sehingga usahatani kangkung air layak diusahakan. Skenario II (usaha diversifikasi produk) menghasilkan rata-rata biaya produksi Rp 10.936.220 pengelola-1 tahun-1, rata-rata penerimaan Rp 14.760.000 pengelola-1 tahun-1, rata-rata pendapatan Rp 3.823.780 pengelola-1 tahun-1, NPV Rp 26.808.677 > 0, Net B/C 1,82 > 1, IRR 38% > 9% dan Payback Period selama 2,33 tahun lebih cepat dari umur proyek sehingga usaha diversifikasi produk layak untuk diusahakan. Skenario III (kombinasi usaha) menghasilkan rata-rata biaya produksi Rp 28.936.153 responden-1 tahun-1, rata-rata penerimaan Rp 75.445.000 responden-1 tahun-1, rata-rata pendapatan Rp 46.508.847 responden-1 tahun-1, NPV Rp 2.029.472.655 > 0, Net B/C 1,88 > 1, IRR sebesar 39% > 9% dan Payback Period selama 2,26 tahun lebih cepat dibandingkan umur proyek sehingga kombinasi usaha ini layak untuk diusahakan secara bersamaan.
Selain itu, pengujian analisis sensitivitas diketahui bahwa usaha masih menguntungkan jika terjadi kenaikan biaya produksi hingga 42% (usahatani kangkung air), 14%(diversifikasi produk), 41% (kombinasi usaha) dan penurunan jumlah produksi hingga 30% (usahatani kangkung air), 10% (diversifikasi produk), 29% (kombinasi usaha).