Perairan pulau Tihi-tihi merupakan wilayah perairan yang didominasi oleh aktivitas pelabuhan kapal-kapal nelayan dan transportasi laut skala tradisional. Aktivitas yang padat tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keadaan ekosistem termasuk biota bentiknya. Kerang Darah (Anadara granosa)merupakan salah satu sumberdaya laut yang banyak dikonsumsi masyarakat dan mudah diperoleh disekitar wilayah pulau Tihi-tihi. Kadar Cadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Timbal (Pb) pada Kerang Darah dianalisa untuk mengetahui indikasi pencemaran di wilayah perairan Tihi-tihi kota Bontang. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 (empat) stasiun, dimana setiap stasiun terdiri dari 3 titik sampling. Dari 15 kerang dengan ukuran yang seragam pada setiap stasiun, dilakukan destruksi asam dan dilanjutkan dengan analisis pada AAS. Hasil menunjukkan kadar logam Cd dalam A. granosa berkisar antara 0,357 mg/Kg – 1,040 mg/Kg, Cu berkisar antara 0,997 mg/Kg – 2,066 mg/Kg, sedangkan Pb berkisar antara 0,800 mg/Kg – 1,589 mg/Kg. Berdasarkan BPOM dan SK Dinkes RI tentang baku mutu Cd, Cu, dan Pb dalam pangan (untuk kerang/bivalvia/moluska) bahwa kisaran logam berat yang terukur tersebut masih dalam kategori aman.
Kata Kunci : Bioakumulasi, Logam Berat, Polutan