Aktifitas penambangan batubara secara terbuka berpengaruh terhadap penurunan kualitas tanah ditandai dengan rusaknya struktur tanah, hilangnya unsur hara dan menurunnya keragaman hayati. Bahan organik merupakan salah satu pembenah tanah yang telah dirasakan manfaatnya dalam perbaikan sifat tanah baik sifat fisik, kimia dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian solid dan biochar pada tanah pasca tambang batubara terhadap kapasitas menyimpan air dan daya jerap terhadap unsur hara pada pemberian air perkolasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Nutrisi Hutan, Univerisitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur mengikuti kaidah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor yaitu persentase solid dan biochar dengan perlakuan air perkolasi selama masa inkubasi satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi S2B2 (solid 20% + biochar 25%) mampu memberikan pengaruh terhadap daya jerap air dengan nilai akhir masa inkubasi tiga hari sebesar 92,2 mL, lima belas hari sebesar 89,3 mL dan tiga puluh hari 85,6 mL. Aplikasi biochar 5% dan 25% pada tanah pasca tambang batubara masa inkubasi lima belas hari dan tiga puluh hari menunjukkan kemampuan dalam menjerap kadar hara kalsium dalam air lindi. Aplikasi kombinasi S2B2 (solid 20% + biochar 25%) menunjukkan kemampuan yang baik terhadap daya jerap kadar hara kalsium dan magnesium dalam air lindi yang mengalami penurunan selama masa inkubasi.