Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi keanekaragaman jenis vegetasi dan kemerataan jenis yang berada pada wilayah tertentu yang sedang melalui proses suksesi sekunder. Pengambilan data dengan membuat petak ukur
100 x 100 m2, dan dibagi menjadi 20 x 20 m2, untuk tingkat pohon, dan didalamnya diletakan beberapa petak ukur 5 x 5 m2 untuk tingkat pancang, 2 x 2 m2 untuk tingkat semai. Hasil dari pengukuran didapatkan nilai Indeks Keanekaragaman pada tingkat pohon, pancang dan semai umur 5 tahun masing- masing yaitu 2,63; 3,31 dan 2,86. Dan pada umur 15 tahun masing-masing yaitu 2,95; 3,51 dan 3,44. Indeks Kemerataan pada tingkat pohon, pancang dan semai umur 5 tahun masing-masing yaitu 0,748; 0,88 dan 0,744. Dan pada umur 15 tahun masing-masing yaitu 0,853; 0,858 dan 0,814. Pada pemanfaatan jenis tumbuhan metode yang digunakan adalah purposive sampling. Dengan wawancara secara langsung dengan tokoh adat, kepala desa dan para masyarakat yang menggunakan tumbuhan baik digunakan sebagai obat-obatan, ritual adat, pangan, dan pakan satwa. Dari hasil penelitian terdapat 111 jenis tumbuhan. Tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan 65 jenis bahan Ritual adat 24 jenis, bahan pangan 30 jenis, bahan bangunan 33 jenis, dan pakan satwa liar 29 jenis.