Viyanti Fauziyah, 1702045028, dengan skripsi berjudul “Analisis Kebijakan Pemerintah Brazil dalam Menanggapi Kebakaran Hutan Amazon Tahun 2019”,di bawah bimbingan Ibu Rahmah Daniah, S. IP, M.SI. dan Bapak Arif Wicaksa, S.IP, MA Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Penelitian ini mengkaji mengenai kebijakan Pemerintah Brazil dalam menolak tawaran dana dari G7 dan menerima dana dari Inggris pada peristiwa kebakaran Hutan Amazon di tahun 2019. Ditengah kondisi Hutan Amazon yang sedang mengalami kebarakan hutan terbesar sejak satu dekade terakhir di tahun 2019, dunia internasional berusaha menunjukkan inisiatifnya dalam menanggulangi kebakaran Hutan Amazon, sebagai contoh yaitu tawaran bantuan dana yang berasal dari negara G7 dan juga Inggris yang di sampaikan dalam pertemuan KTT G7 di Prancis. Hal tersebut dilakukan karena Pemerintah Brazil sendiri kesulitan dalam mengatasi kebakaran tersebut. Namun pemerintah Brazil menolak dana yang ditawarkan oleh G7 dan justru menerima bantuan dari Inggris. Penelitian ini mencoba menganalisis mengapa Pemerintah Brazil menolak tawaran dana dari G7 dan justru menerima dana bantuan dari Inggris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik eksplanatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori decision making dengan model aktor rasional oleh Graham T Allison dan Konsep Kedaulatan milik Hans J. Morghentau.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah Brazil dalam menolak tawaran dana bantuan dari G7 yaitu disebabkan oleh adanya agenda-agenda yang sudah dipersiapkan G7 berbarengan dengan diberikannya bantuan dana untuk mengatasi kebakaran Hutan Amazon. Hal tersebut telah melampaui kedaulatan Brazil sehingga tawaran dana dari G7 ditolak. Sedangkan, dana yang dijanjikan oleh Inggris diserahkan sebagai bentuk sumbangan untuk menanggulangi kekabaran, terutama berfokus pada masyarakat adat Amazon. Selain itu, Inggris juga menawarkan kerjasama perdagangan berbasis lingkungan antara Inggris dan Brazil yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Akhirnya keputusan yang diambil oleh Pemerintah Brazil sebagai aktor rasional yaitu menolak tawaran dana dari G7 dan menerima bantuan dana dari Inggris.