Pertanian merupakan salah satu sektor sumber perekonomian rakyat Indonesia dan jagung merupakan tumbuhan tanaman pangan yang menempati posisi kedua setelah padi. Kelurahan Lempake di Kalimantan Timur merupakan salah satu kelurahan yang penduduknya banyak menjadi petani jagung. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman jagung. Salah satunya yaitu kesalahan dalam menentukan kelayakan panen tanaman jagung yang menyebabkan buruknya kualitas jagung dan berdampak terhadap harga jual jagung di pasar domestik. Oleh karena itu, diperlukan sistem untuk menentukan kelayakan panen tanaman jagung. Sistem ini dibangun berbasis website menggunakan metode Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk menghitung rangking alternatif menentukan kelayakan panen tanaman jagung. Dalam menentukan kelayakan panen tanaman jagung menggunakan 7 kriteria yaitu umur tanaman jagung, warna rambut jagung, jumlah populasi klobot, tekstur biji jagung, tinggi tanaman jagung, warna klobot jagung, dan tekstur tongkol jagung. Tujuan dari penelitian ini yaitu membangun sistem untuk menentukan kelayakan panen tanaman jagung dan membantu petani dalam menentukan prioritas kelayakan panen kebun jagung miliknya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode TOPSIS berhasil diterapkan dalam sistem pendukung keputusan untuk kelayakan panen tanaman jagung dengan alternatif atau kebun jagung yang diprioritaskan adalah kebun jagung Muisam dengan nilai preferensi 0.9078.